Dua Kesalahan dalam Menguji Hipotesis
Sugiyono
(2008: 88) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan data sampel
kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu:
o
Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan
bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini
tingkat kesalahan dinyatakan dengan a.
o
Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila
menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini
dinyatakan dengan b.
Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara
keputusan menolak atau menerima hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel I
Hubungan Antara Keputusan Menolak atau
Menerima Hipotesis
Keputusan
|
Keadaan
Sebenarnya
|
|
Hipotesis
Benar
|
Hipotesis
Salah
|
|
Terima
hipotesis
|
Tidak
membuat kesalahan
|
Kesalahan
tipe II (b)
|
Tolak
hipotesis
|
Kesalahan
tipe I (a)
|
Tidak
membuat kesalahan
|
Dari tabel di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
q Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti
tidak membuat kesalahan.
q Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti
terjadi kesalahan tipe II.
q Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti
terjadi kesalahan tipe I.
q Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak
membuat kesalahan.
Tingkat kesalahan ini kemudian disebut level of
significant atau tingkat signifikansi. Dalam prakteknya tingkat
signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis
diuji. Biasanya tingkat signifikansi (tingkat kesalahan) yang diambil adalah 1%
dan 5%. Suatu hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti bila
penelitian dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka
akan terdapat satu kesimpulan salah yang dilakukan untuk populasi.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan
kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho)
yang benar (yang seharusnya diterima). Prinsip pengujian hipotesis yang baik
adalah meminimalkan nilai α dan β. Dalam perhitungan, nilai α dapat
dihitung sedangkan nilai β hanya bisa dihitung jika nilai hipotesis
alternatif sangat spesifik. Pada pengujian hipotesis, kita lebih sering
berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai α yang kecil juga
mencerminkan nilai β yang juga kecil. Menurut Furqon (2004:167), kedua tipe
kekeliruan tersebut berhubungan negatif (berlawanan arah). Para peneliti
biasanya, secara konservatif menetapkan sekecil mungkin (0,05 atau 0,01)
sehingga meminimalkan peluang kekelliruan tipe I. Dalam hal ini, mereka
beranggapan bahwa menolak hipotesis nol yang seharusnya diterima merupakan
kekeliruan yang serius mengingat akibat yang ditimbulkannya. Namun perlu diingat dalam menetapkan taraf signifikansi
kita harus melihat situasi penelitian.
Lucky Club: The Casino Site for Live Poker
BalasHapusLucky Club provides players with a place to experience the games they love! You can place your bets in a variety of ways, such as tournaments, VIP luckyclub.live tournaments, and more!