UJI
HIPOTESIS DESKRIPTIF
•
Pengujian hipotesis deskriptif: proses generasilasi penelitian berdasarkan
pada satu sampel
•
Jika datanya
interval rasio digunakan statistik parametris (distribusi data normal)
•
Jika datanya
nominal, ordinal digunakan statistik non parametris (distribusi data bebas)
STATISTIK PARAMETRIS
•
Data:
interval atau rasio
•
Uji: t-test
1 sampel
•
Rumus yang digunakan t atau z
•
Rumus z digunakan jika simpangan baku populasi diketahui (karena umumnya
tidak diketahui), sering dipakai rumus z
•
Macam uji:
uji dua fihak (two tail test) dan uji satu fihak (one tail test)
RUMUS t
•
t = (x – μo) / (s/√n)
•
t = nilai t yang dihitung = t hitung
•
x =
rata-rata x
•
μo = nilai
yang dihipotesiskan
•
s =
simpangan baku
•
n = jumlah
sampel
UJI DUA
FIHAK (TWO TAIL TEST)
•
Uji dua
fihak digunakan jika Ho berbunyi: “… sama dengan …” dan Ha berbunyi: “…tidak
sama dengan …”
•
Ho: “Lama
kala 2 pada primigravida sama dengan 1 jam”
•
Ha: “Lama
kala 2 pada primigravida tidak sama dengan 1 jam”
•
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel
UJI SATU
FIHAK (ONE TAIL TEST)
•
Uji fihak
kiri:
–
Ho = “…
lebih besar atau sama dengan (≥)…”
–
Ha = “…
lebih kecil (<)…”
•
Contoh:
–
Ho = “Daya
tahan bidan berdiri lebih besar dan sama dengan 2 jam”
–
Ha = “Daya
tahan bidan berdiri lebih kecil dari 2 jam”
•
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel
•
Uji fihak
kanan:
–
Ho = “… lebih kecil atau sama dengan (≤)…”
–
Ha = “… lebih
besar (>)…”
•
Contoh:
–
Ho = “Pasien
Poli KIA dalam sehari lebih kecil dan sama dengan 20 orang”
–
Ha = “Pasien Poli KIA dalam sehari lebih besar 20 orang”
•
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung ≥ t tabel
STATISTIK NON
PARAMETRIS
•
Data:
nominal atau ordinal
•
Uji data
nominal:
–
Test
Binomial
–
Chi Kuadrat
(χ2)
•
Uji data
ordinal:
–
Run Test
TEST
BINOMIAL
•
Syarat:
–
Populasi terdiri 2 klas (misal: pria dan wanita)
–
Data Nominal
–
Jumlah
sampel kecil (<25)
•
Distribusi
data Binomial (terdiri 2 kelas): kelas dengan kategori (x) dan kelas dengan
ketegori (N-x)
•
Ketentuan:
Bila harga P > α , Ho diterima
–
P = proporsi kasus (lihat tabel)
–
Α = taraf
kesalahan ( 1% = 0,01)
•
Contoh: penelitian tentang kecenderungan Bumil memilih tempat bersalin di
Polindes atau di Puskesmas. Jumlah sampel 24 Bumil, 14 Bumil memilih di
Polindes, 10 Bumil memilih di Puskesmas
•
Ho = peluang Bumil memilih tempat bersalin di Polindes atau Puskesmas
adalah sama, yaitu 50%
•
Ho = p1 = p2
= 0,5
•
Sampel (n) =
24
•
Frekuensi
kelas terkecil (x) = 10
•
Tabel (n=24,
x=10) didapat koefisien
binomial (p) = 0,271
•
Bila taraf kesalahan (α) ditetapkan 1%
= 0,01
•
p = 0,271
> 0,01 maka Ho diterima
•
Kesimpulan:
kemungkinan Bumil memilih tempat bersalin di Polindes atau di Puskesmas adalah
sama yaitu 50 %
CHI KUADRAT
(χ2)
•
Syarat:
–
Populasi
terdiri dari 2 atau lebih kelas
–
Data Nominal
–
Sampelnya
besar
•
Ho =
“Peluang memilih x atau y adalah sama besar yaitu 50%”
•
Ketentuan:
Ho diterima jika χ2 hitung
< χ2 tabel
(dengan dk dan taraf kesalahan tertentu)
•
dk =
kebebasan untuk menentukan frekuensi yang diharapkan, jika peluangnya 2 (x atau
y) maka dk =1
•
Penelitian
peluang Bumil memilih periksa ANC di Bidan P2B dan Bidan D3. Jumlah sampel 300
Bumil, memilih Bidan P2B 200 orang, memilih Bidan D3 100 orang
•
Ho =
“Peluang Bumil memilih periksa ANC di Bidan P2B dan Bidan D3 adalah sama (50%)”
•
Jika dk = 1,
α = 5% à χ2 tabel = 3,841, dan χ2
hitung = 33,33
•
Kesimpulan:
Ho ditolak
•
Penelitian
tentang warna sepatu dipilih Bidan. Jumlah sampel 3000 Bidan, 1000 warna hitam,
900 warna putih, 600 coklat, 500 warna lain
•
Ho =“Peluang
Bidan memilih empat warna sepatu adalah sama”
•
Jika dk = 3,
α = 5% à χ2 tabel = 7,815, dan χ2
hitung = 226,67
•
Kesimpulan:
Ho ditolak
RUN TEST
•
Untuk
mengukur urutan suatu kejadian random atau tidak (pada data ordinal)
•
Caranya dengan memperhatikan jumlah “run”
•
Run adalah
kejadian yang berurutan
•
Contoh:
@@@ ## @ ### @@ # @@ = 7 run
•
Ho = “Urutan dalam memilih … adalah random”
•
Ketentuan: Ho diterima jika r observasi berada diantara r kecil (tabel) dan
r besar (tabel)
UJI
HIPOTESIS DESKRIPTIF
SKALA VARIABEL
UJI STATISTIK
- NOMINAL TEST BINOMIAL, CHI KUADRAT
- ORDINAL RUN TEST
- INTERVAL RASIO t-TEST, RUMUS Z (SD DIKETAHUI)
UJI
HIPOTESIS ASOSIASI
- SKALA VARIABEL UJI STATISTIK
- NOMINAL CHI KUADRAT
- ORDINAL SPERMAN RANK, KENDAL TAU
- INTERVAL-RASIO PEARSON PRODUCT MOMENT, KORELASI GANDA, KORELASI PARSIAL
UJI
HIPOTESIS KOMPARASI
REFERENSI:
- Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC
- Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 1 (statistik Deskriptif), Jakarta, Bumi Aksara
- Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 2 (statistik Infereansif), Jakarta, Bumi Aksara
- Nasution, 2004, Metode research (penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara
- Silalahi, 2003, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, Sidoarjo, Citramedia
- Tjokronegoro, 2004, Metologi Penelitian Bidang kedokteran, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar